
Skoliosis merupakan kelainan bentuk tulang belakang yang ditandai dengan kelengkungan lateral abnormal, sering kali berbentuk huruf S atau C. Kondisi ini mempengaruhi sekitar 2–3% populasi, dengan mayoritas kasus bersifat idiopatik (tanpa penyebab yang jelas) dan sering terdeteksi pada masa remaja. Deteksi dini pada skoliosis sangat penting untuk mencegah terjadinya peningkatan kelainan dan komplikasi jangka panjang, seperti gangguan postur tubuh, nyeri kronis, hingga gangguan fungsi organ
Sebagian besar kasus skoliosis idiopatik bersifat ringan dan dapat ditangani secara konservatif, namun terdapat beberapa kondisi dimana kelengkungan tulang belakang berkembang menjadi progresif dan signifikan, sehingga memerlukan penanganan pembedahan. Pembedahan skoliosis menjadi pertimbangan utama pada kasus dengan derajat kelengkungan yang berat (lebih dari 40–50 derajat), progresi kurva yang cepat, nyeri kronis yang tidak merespons terapi konservatif, gangguan fungsi respirasi, serta deformitas yang mengganggu kualitas hidup pasien