
Lansia atau singkatan dari lanjut usia, memiliki arti individu yang telah memasuki usia tua, diatas 60 tahun. Lansia merupakan kelompok usia rentan terhadap berbagai masalah Kesehatan. Penurunan kondisi fisiologis, adanya penyakit kronis, dan gangguan fungsional lain berpengaruh terhadap peningkatan resiko komplikasi pada tindakan operasi. Tindakan operasi pada lansia memerlukan banyak pertimbangan baik dari segi manfaat ataupun resiko yang potensial terjadi sesudahnya.
Penilaian geriatri yang komprehensif merupakan pendekatan yang berpusat pada pasien dan multidisiplin untuk perawatan perioperatif. Penilaian kerapuhan mempunyai peran sentral dalam evaluasi pra operatif lansia, termasuk optimalisasi status gizi, penilaian fungsi kognitif dasar dan pendekatan yang tepat untuk konseling pasien dan proses pengambilan Keputusan. Pasien lanjut usia masih memiliki angka mortalitas dan morbiditas pascaoperasi tertinggi pada populasi bedah dewasa.
Persiapan perioperative yang optimal dan perawatan pasca operasi harus disiapkan. Manajemen anestesi intraoperatif dan pascaoperatif yang spesifik, penting untuk meminimalkan kejadian buruk pascaoperasi pada lansia. Mortalitas yang terkait dengan anestesi dan pembedahan didefinisikan sebagai tingkat kematian dalam 30 hari setelah operasi. Kemajuan dalam teknik anestesi/bedah dan perawatan perioperatif telah secara substansial mengurangi mortalitas terkait. Adapun resiko pascaoperasi pada lansia meliputi infeksi, masalah pernapasan, pembentukan tromboemboli vena atau pembekuan darah, serta delirium atau kebingungan pasca operasi.