A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tanpa memandang latar belakang, kondisi sosial, ekonomi, maupun keterbatasan fisik dan mental seseorang. Sebagai institusi pelayanan publik, rumah sakit memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa setiap individu, termasuk penyandang disabilitas, memperoleh akses pelayanan kesehatan yang layak, setara, dan bermartabat.
Namun, dalam praktik sehari-hari masih banyak dijumpai penyandang disabilitas yang menghadapi berbagai hambatan ketika mengakses layanan kesehatan. Hambatan tersebut dapat berupa keterbatasan fisik seperti aksesibilitas gedung dan fasilitas rumah sakit, hambatan komunikasi akibat kurangnya pemahaman tenaga pelayanan terhadap bahasa isyarat atau alat bantu komunikasi, hingga hambatan sikap yang muncul dari kurangnya sensitivitas dan empati petugas layanan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa rumah sakit perlu melakukan langkah nyata untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan sensitivitas disabilitas. Pelatihan ini tidak hanya ditujukan untuk menambah pengetahuan teknis mengenai ragam disabilitas, tetapi juga untuk membangun kesadaran, empati, serta sikap positif dalam memberikan pelayanan. Dengan demikian, rumah sakit dapat benar benar menjadi ruang pelayanan publik yang inklusif, ramah, dan bebas diskriminasi.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan kompetensi pegawai rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang inklusif, ramah, dan berkeadilan bagi penyandang disabilitas
Tujuan Khusus
- Memberikan wawasan mendalam mengenai ragam disabilitas serta berbagai hambatan yang mungkin dialami penyandang disabilitas ketika berinteraksi dengan sistem pelayanan kesehatan.
- Membekali peserta dengan keterampilan praktis dalam berkomunikasi dengan penyandang disabilitas, termasuk penguasaan teknik komunikasi verbal maupun nonverbal, penggunaan alat bantu komunikasi, serta penerapan sikap ramah dan inklusif.
- Meningkatkan pemahaman peserta mengenai kebijakan dan regulasi yang berlaku sehingga dapat menjadi acuan dalam praktik pelayanan sehari-hari.
- Menumbuhkan empati, kesadaran diri, dan sikap positif sehingga setiap pegawai mampu melihat penyandang disabilitas bukan sebagai objek belas kasihan, tetapi sebagai individu yang setara.
- Membangun sinergi antara rumah sakit dengan organisasi penyandang disabilitas, lembaga pelatihan, dan masyarakat luas untuk memperkuat budaya pelayanan inklusif
C. Materi
- Kebijakan dan Regulasi terkait Hak Penyandang Disabilitas
- Penguatan Empati dan Kesadaran Diri
- Ragam Disabilitas dan Hambatannya
- Teknik Komunikasi Efektif Penyandang Disabilitas
D. Peserta
Internal dan eksternal RSO sejumlah 500 orang
E. Fasilitator
Narasumber dari LPPM Universitas Sebelas Maret sebagai berikut:
- Dr. Rina Herlina haryanti, S.Sos, M.Si
- Mohammad Anwar, M.Pd
F. Pelaksanaan dan tempat :
Hari / Tanggal : Rabu, 22 Oktober 2025
Waktu : 08.00 - 12.00 WIB
Tempat: Ruang Auditorium Lantai 3 RSO Soeharso Surakarta
G. Administrasi Peserta
Biaya Pelatihan : Free
H. Sekretariat
Tim Kerja Pendidikan dan Pelatihan RSO
Jl. Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo
Telp : 0271 714458
Ext : 125
Contact Person : Timker DIKLAT - 08979752065