Deskripsi Workshop
A. Latar Belakang :
Cedera medula spinalis merupakan keadaan patologi akut pada medulla spinalis yang diakibatkan terputusnya komunikasi sensori dan motorik dengan susunan saraf pusat dan saraf perifer, tingkat kerusakan pada medula spinalis tergantung dari keadaan komplit atau inkomplit (Tarwoto, 2013). Spinal cord injury (SCI) di definisikan sebagai lesi traumatik akut elemen saraf dari kanal tulang belakang, termasuk sum-sum tulang belakang dan Cauda equina, yang menghasilkan defisit sensorik, motorik, atau disfungsi kandung kemih sementara atau permanen (Oteir et al, 2014). Menurut Pertiwi (2017) trauma medula spinalis adalah cedera pada tulang belakang baik langsung maupun tidak langsung, yang menyebabkan lesi di medulla spinalis sehingga menimbulkan gangguan neurologis, dapat menyebabkan kecacatan menetap atau kematian. Gejala-gejala dapat bervariasi mulai dari nyeri, paralisis, sampai terjadinya inkontinensia bergantung pada letak kerusakan medula spinalis. Kerusakan medula spinalis dapat dibagi menjadi tingkat inkomplit dengan gejala-gejala yang tidak berefek pada Pasien sampai tingkat komplit dimana Pasien mengalami gangguan fungsi total.
SCI bisa disebabkan kondisi trauma dan non trauma. Penyebab trauma bisa disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian lebih dari satu meter, jatuh dari sepeda atau kuda, kondisi berhenti atau rem mendadak dan menyebabkan deselerasi atau hentakan keras ke tulang leher, kekerasan fisik di area tulang belakang, kejatuhan benda berat. Penyebab non trauma disebabkan oleh tumor, infeksi, atau penyakit autoimun.
Gejala SCI bervariasi tergantung letak cedera di area tulang belakang. Jika cederanya di area leher bisa mengakibatkan kematian mendadak, gangguan pernafasan, gangguan jantung dan pembuluh darah yang menimbulkan kondisi tekanan darah seseorang bisa sangat menurun dan denyut jantung melambat sehingga dapat mengancam jiwa. Gejala lain pada cedera di area leher yaitu dapat mengalami kelumpuhan dan kesemutan keempat anggota gerak yaitu tungkai kaki dan tangan serta gangguan kencing dan buang ari besar (BAB). Jika cedera di area yang lebih bawah seperti thoracal dan lumbal tidak mengancam jawa namun bisa menyebabkan kelumpuhan pada kaki, gangguan mengontrol kencing dan BAB.
B. Tujuan
1. Mepningkatkan kompetensi tenaga keperawatan di RS Ortopedi Soeharso Surakarta
2. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
C. Materi
Peserta workshop akan mendapat materi selama daring, dengan total 2 JPL
D. Peserta
Peserta pelatihan adalah
Perawat Internal RS Soeharso Surakarta yang berjumlah :
Luring : 40 orang
Daring : 460 orang
E. Fasilitator
Fasilitator/Nara sumber pelatihan ini adalah :
1. Didit Triono, S.Kep., Ns
F. Pelaksanaan dan tempat :
Hari / Tanggal : Jum'at, 21 Juni 2024
Waktu : 13.00 – 16.00 WIB
Tempat : Ruang Auditorium RSO Soeharso Surakarta
G. Administrasi Peserta
Biaya Pelatihan : Rp. 0,-
Pembayaran dapat ditransfer melalui nomor rek :
RPL 028 RSOP Dr. R. Soeharso Ska
Bank Mandiri
No. Rek. 138-000-2002-330
Bukti transfer dapat diupload di sistem informasi https://ediklat.rso.go.id
Jika memilih metode transfer maka wajib upload bukti, Maksimal 3x24 jam setelah klik daftar pelatihan.
Jika lebih dari 3 hari, maka akan otomatis batal pendaftarannya.
H. Sekretariat
Tim Kerja Pendidikan dan Pelatihan RSO
Jl. Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo
Telp : (0271) 714458
Ext : 125
Contact Person : Timker DIKLAT - 08979752065