
Dislokasi sendi merupakan suatu keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi bergeser dari tempat yang seharusnya. Dislokasi yang paling sering terjadi adalah dislokasi sendi bahu yang mencapai 45% dari seluruh kejadian dislokasi sendi. Kejadian dislokasi sendi terbanyak selanjutnya adalah sendi panggul dan siku (Mansjoer, dkk, 2000).
Dislokasi sendi bahu sering disebabkan oleh trauma seperti jatuh dan cedera olahraga. Dalam beberapa kasus, bisa terjadi pula dislokasi berulang yang disebabkan oleh ligamen yang longgar, soket sendi yang dangkal, dan otot bahu yang lemah. Dalam penelitian Legiran (2015), berbagai kondisi dislokasi bahu berdasarkan arah dislokasinya yaitu, 90,9% dislokasi anterior; 7,3 % dislokasi posterior; 1,8 % dislokasi inferior.
Pada keadaan akut, dislokasi sendi termasuk dalam kondisi kegawatdaruratan ortopedi yang harus segera ditangani. Meskipun dislokasi sendi sangat jarang mengancam nyawa, namun akan menimbulkan ketidaknyamanan/ nyeri hebat dan kecemasan pada pasien. Selain itu, penatalaksaan yang lama dan tidak tepat akan menimbulkan berbagai komplikasi diantaranya nekrosis vaskular dan dislokasi berulang (Sjamsuhidayat, 2011).